Variabel
Variabel adalah suatu
sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu
(kualitatif). Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih
atribut dari objek yang diteliti. Misalnya: tidak sekolah, tidak tamat SD,
tidak tamat SMP. Maka variabelnya adalah tingkat pendidikan dari objek
penelitian itu. Variabel tingkat pendidikan merangkum semua atribut tadi.
Variabel merupakan
suatu istilah yang berasal dari kata “vary” dan “Able” yang berarti “berubah”
dan “dapat”. Jadi kata variabel berarti dapat berubah. Oleh sebab itu setiap
variabel dapat diberi nilai dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu berupa nilai
kuntitatif maupun kualitatif. Dilihat dari segi nilainya, variabel dibedakan
menjadi dua, yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu. Variabel diskrit
nilai kuantitatifnya selalu berupa bilangan bulat. Variabel kontinu nilai
kuantitatifnya bisa berupa pecahan.
Klasifikasi Variabel
Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala pengukurannya, konteks
hubungannya, dan dapat tidaknya variabel dimanipulasi.
a.
Berdasarkan skala
pengukurannya
1.
Variabel nominal
Variabel nominal
merupakan variabel dengan skala paling sederhana karena fungsinya hanya untuk
membedakan atau memberi label suatu subjek atau kategori. Contoh variabel nominal
: jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).
2.
Variabel ordinal
Variabel ordinal adalah
variabel yang dibedakan menjadi beberapa secara bertingkat, contoh status
sosial ekonomi : rendah, sedang, tinggi.
3.
Variabel interval
Variabel interval
adalahvariabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan, mempunyaitingkatan,
juga mempunyai jarak yang pasti atau satu kategori dengan kategori lainnya,
contoh prestasi belajar : 5, 6, 7, 8, dst.
4.
Variabel rasio
Variabel rasio
merupakan variabel selain berisfat membedakan, mempunyai tingkatan yang
jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama, contoh :
berat badan, tinggi badan, dst.
b.
Berdasarkan konteks
hubungannya
Variabel dalam suatu
penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-variabel tersebut saling
berhubungan dan jika ditinjau dari konteks ini variable dibedakan menjadi :
1.
Variabel bebas atau independent variables
Variabel bebas adalah
variabel yang nilainya mempengaruhi variabel lainnya, yaitu variable terikat.
2.
Variabel terikat atau dependent variabel
Variabel terikat
merupakan variabel yang nilainya tergantung dari nilai vaiabel lainnya.
3.
Variabel moderator atau variable intervening
Variabel moderator
merupakan variable yang juga mem-pengaruhi variabel terikat, namun dalam
penelitian penga-ruhnya tidak diutamakan.
4.
Variabel perancu (confuding variable)
Variabel perancu
merupakan variabel yang berhubungan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi
bukan variable antara.
5.
Variabel kendali
Variabel kendali
merupakan variabel yang juga mem-pengaruhi variabel terikat, tetapi dalam
penelitian keberadaannya dijadikan netral.
6.
Variabel rambang
Variabel rambang
merupakan variabel yang juga ikut mempengaruhi variabel terikat namun
pengaruhnya tidak begitu berarti, sehingga keberadaan variabel ini dalam
penelitian diabaikan.
c.
Berdasarkan dapat
tidaknya variabel dimanipulasi
Ada variabel di mana
peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variable di mana peneliti
tidak dapat melakukan intervensi. Atas dasar tinjauan ini, variabel dibedakan menjadi:
1.
Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat
dimanipulasi atau diintervensi oleh peneliti, contoh : metoda mengajar, teknik
pelatihan, strategi pembiasaan, dst.
2.
Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat
diintervensi atau dimanipulasi oleh peneliti, contoh : jenis kelamin, umur,
status perkawinan, dst.
Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variable
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : hubungan asimetris, hubungan simetris,
dan hubungan timbal balik (Machfoedz, 2007: 29).
a. Hubungan asimetris
Pada hubungan
asimetris, suatu variabel atau variabel-variabel bebas berhubungan dengan
variabel atau variabel-variabel terikat.
Hubungan variabel
asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua
variabel.
Contoh hubungan
asimetris bivariat : hubungan kecerdasan intelektual (X) dengan prestasi
belajar (Y). Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, presteasi
belajarnya juga tinggi.
Secara visual hubungan
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
2.
Hubungan variabel multivariat: hubungan antara tiga
variabel atau lebih.
Contoh hubungan
asimetris multivariat:
Hubungan kecerdasan
intelektual (X₁), kecerdasan emosional (X₂), dan motivsi belajar (X₃) dengan prestasi belajar (Y). Secara visual hubungan tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
b.
Hubungan simetris
Hubungan variable
secara simetris artinya ada hubungan antara dua variabel, tetapi variabel
yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya.
Contoh hubungan
variable secara simetris:
Variabel tinggi badan
(Y₁) dan variable berat
badan (Y₂) merupakan
variable terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua
variable terikat berhubungan tetapi variable yang satu tidak diengaruhi
variable lainnya. Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
c.
Hubungan timbal balik
Hubungan variabel
dikatakan bersifat timbal balik jika variabel yang satu mempengaruhi
variabel lainnya dan sebaliknya.
Contoh hubungan
variabel secara timbal balik: Variabel rasa percaya diri (X) mempengaruhi
prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar juga mempengaruhi
rasa percaya diri.
Hubungan semacam ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar