Minggu, 07 Juni 2015

VARIABEL (PRAKTIKUM STRUKTUR DATA)



Variabel
            Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang diteliti. Misalnya: tidak sekolah, tidak tamat SD, tidak tamat SMP. Maka variabelnya adalah tingkat pendidikan dari objek penelitian itu. Variabel tingkat pendidikan merangkum semua atribut tadi.
            Variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata “vary” dan “Able” yang berarti “berubah” dan “dapat”. Jadi kata variabel berarti dapat berubah. Oleh sebab itu setiap variabel dapat diberi nilai dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu berupa nilai kuntitatif maupun kualitatif. Dilihat dari segi nilainya, variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu. Variabel diskrit nilai kuantitatifnya selalu berupa bilangan bulat. Variabel kontinu nilai kuantitatifnya bisa berupa pecahan.


Klasifikasi Variabel

Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala pengukurannya, konteks hubungannya, dan dapat tidaknya variabel dimanipulasi.
a.      Berdasarkan skala pengukurannya

1.      Variabel nominal
Variabel nominal merupakan variabel dengan skala paling sederhana karena fungsinya hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek atau kategori. Contoh variabel nominal : jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).
2.      Variabel ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan menjadi beberapa secara bertingkat, contoh status sosial ekonomi : rendah, sedang, tinggi.
3.      Variabel interval
Variabel interval adalahvariabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan, mempunyaitingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti atau satu kategori dengan kategori lainnya, contoh prestasi belajar : 5, 6, 7, 8, dst.
4.      Variabel rasio
Variabel rasio merupakan variabel selain berisfat membedakan, mempunyai tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama, contoh : berat badan, tinggi badan, dst.


b.      Berdasarkan konteks hubungannya
Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-variabel tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks ini variable dibedakan menjadi :

1.      Variabel bebas atau independent variables
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel lainnya, yaitu variable terikat.
2.      Variabel terikat atau dependent variabel
Variabel terikat merupakan variabel yang nilainya tergantung dari nilai vaiabel lainnya.
3.      Variabel moderator atau variable intervening
Variabel moderator merupakan variable yang juga mem-pengaruhi variabel terikat, namun dalam penelitian penga-ruhnya tidak diutamakan.
4.      Variabel perancu (confuding variable)
Variabel perancu merupakan variabel yang berhubungan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan variable antara.
5.      Variabel kendali
Variabel kendali merupakan variabel yang juga mem-pengaruhi variabel terikat, tetapi dalam penelitian keberadaannya dijadikan netral.
6.      Variabel rambang
Variabel rambang merupakan variabel yang juga ikut mempengaruhi variabel terikat namun pengaruhnya tidak begitu berarti, sehingga keberadaan variabel ini dalam penelitian diabaikan.

c.       Berdasarkan dapat tidaknya variabel dimanipulasi
Ada variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variable di mana peneliti tidak dapat melakukan intervensi. Atas dasar tinjauan ini, variabel dibedakan menjadi:
1.      Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi oleh peneliti, contoh : metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi pembiasaan, dst.
2.      Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau dimanipulasi oleh peneliti, contoh : jenis kelamin, umur, status perkawinan, dst.


Hubungan Antar Variabel

Hubungan antar variable dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : hubungan asimetris, hubungan simetris, dan hubungan timbal balik (Machfoedz, 2007: 29).

a.      Hubungan asimetris
Pada hubungan asimetris, suatu variabel atau variabel-variabel bebas berhubungan dengan variabel atau variabel-variabel terikat.
Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.      Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel.
Contoh hubungan asimetris bivariat : hubungan kecerdasan intelektual (X) dengan prestasi belajar (Y). Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, presteasi belajarnya juga tinggi.
Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

                             




2.      Hubungan variabel multivariat: hubungan antara tiga variabel atau lebih.
Contoh hubungan asimetris multivariat: 


Hubungan kecerdasan intelektual (X), kecerdasan emosional (X), dan motivsi belajar (X) dengan prestasi belajar (Y). Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:





b.      Hubungan simetris
Hubungan variable secara simetris artinya ada hubungan antara dua variabel, tetapi variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya.
Contoh hubungan variable secara simetris:
Variabel tinggi badan (Y) dan variable berat badan (Y) merupakan variable terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua variable terikat berhubungan tetapi variable yang satu tidak diengaruhi variable lainnya. Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

                  




c.       Hubungan timbal balik
Hubungan variabel dikatakan bersifat timbal balik jika variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya dan sebaliknya.
Contoh hubungan variabel secara timbal balik: Variabel rasa percaya diri (X) mempengaruhi prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar juga mempengaruhi rasa percaya diri.
Hubungan semacam ini dapat digambarkan sebagai berikut:

                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar